Laman

Rabu

Sejarah Jepon

'Kantor Kelurahan Jepon'
Zaman dahulu masa kerajaan Aryo Penangsang disebutkan bahwa Kabupaten Blora terbagi menjadi dua, terdiri dari Blora dan Cepu dengan batasnya berada di Desa Palon yang sekarang menjadi salah satu Desa di Kecamatan Jepon. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan penduduk akan tempat tinggal maka lambat laun Desa Palon menyatu menjadi desa di Kecamatan Jepon. Sehingga Blora menjadi 16 Kecamatan dan Kecamatan Cepu menjadi satu dengan Kabupaten Blora.Menurut Bapak Sarjono 65 tahun, sesepuh desa Palon mengatakan bahwa adanya Jepon sudah ada sebelum adanya zaman penjajahan Jepang, namun pemberian nama “Jepon” diambil dari nama “Jepang Nipon” yang diberikan oleh para penjajah Jepang. Jepang sudah lama berada di Jepon sehingga masyarakat lebih suka menyebut daerah mereka dengan nama Jepon.

Sejak itu lah nama Jepon dijadikan sebagai nama sebuah Kecamatan hingga sekarang. Adanya perkembangan tersebut menjadikan Kecamatan Jepon menjadi sebuah kecamatan yang berkembang dalam potensi sumber daya alam hingga sekarang. Keberadaan penjajah Jepang menberikan dampak positif bagi sebagian besar daerah di Kecamtan Jepon. Salah satunya adalah Desa Semanggi yang memiliki potensi sumber minyak bumi dan gas yang mulai digali saat penjajahan Jepang dimana saat itu ada ratusan sumur minyak yang diolah. Sampai saat ini keberadaan sumur- sumur tua masih ada namun hanya 6 sumur yang masih produktif, sedangkan sumur lainnya sudah tidak mengahsilkan minyak.