Kondisi infrastruktur di Kecamatan
Jepon belum begitu baik terutama kondisi infrastruktur
jalan. Sebagian besar kondisi jalan di Kecamatan Jepon rusak dan berlubang. Hal
ini semakin diperparah dengan banyaknya truk yang melewati Kecamatan Jepon
karena wilayahnya yang dilewati jalur penghubung kota Blora dan Kecamatan Cepu.
Dampak yang dirasakan masyarakat Kecamatan Jepon adalah perekonomian
masyarakat menurun karena produktivitas menurun. Hal ini dapat dilihat dari
potensi Kecamatan Jepon sebagaai salah satu
penghasil kayu jati yang membutuhkan transportasi pengangkut dengan mobilitas
tinggi.
Selain dari segi kerusakan jaringan
jalan, terdapat juga masalah pada jaringan air bersih, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Dari segi kuantitas, jumlah ketersediaan air bersih belum tercukupi terutama untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian. Jika musim kemarau tiba, para petani padi mengganti
jenis tanamannya menjadi tanaman yang tidak membutuhkan air yang banyak. Hal
ini akan menyebabkan musim tanam yang tidak tentu bagi petani yang berdampak pada menurunnya perekonomian para petani. Tidak hanya kuantitas
air yang bermasalah, kualitasnya juga menjadi masalah bagi masyarakat. Sebagian
besar air di Kecamatan Jepon mengandung kapur yang harus diolah lagi jika ingin
dikonsumsi. Sehingga banyak masyarakat yang membeli air minum untuk konsumsi
sehari-hari.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Jepon, masih belum memadai terutama pada tingkat SMP dan
SMA. Saat ini gedung SMA hanya ada 1
yang terdapat di kelurahan Tempellemahbang. Kurangnya fasilitas pendidikan ini
akan berpengaruh pada kualitas masyarakat di Kecamatan Jepon yang lebih jauh
akan berdampak pada proses pembangunan Kecamatan Jepon.